Rempah-rempah dalam sejarah
Rempah-rempah adalah salah satu kekayaan bangsa Indonesia
yang berperan penting dalam perekonomian global yang membawa persaingan ekonomi
di antara negara Eropa. Rempah-rempah
telah menarik minat bangsa-bangsa asing untuk melakukan penjelajahan mengarungi
samudera luas demi mendapatkan lokasi penghasil dan pusat rempah-rempah.
Ekplorasi bangsa Eropa untuk mencari lokasi rempah-rempah menghasilkan banyak
hal, antara lain adalah penemuan dunia baru, persaingan dagang dan peperangan,
interaksi masyarakat antar benua, pengetahuan tentang dunia timur, penyebaran
agama, penjajahan dan pengetahuan baru tentang anekaragam jenis rempah dan
herba serta flora lainnya (Balick & Cox, 1996)
Rempah-rempah di Indonesia adalah awal mula petaka dan
penyebab penjajahan bangsa asing. Rempah-rempah menjadi daya tarik bangsa-bangsa
Eropa untuk menguasai dan memainkan peran politik dominan di wilayah Indonesia.
Bangsa Eropa pertama yang tercatat masuk wilayah Indonesia untuk ekplorasi
rempah-rempah adalah bangsa Portugis. Dalam suatu misi pelayaran untuk mengetahui
dunia baru dan mendapatkan sumber rempah-rempah, bangsa Portugis mengarungi
samudera luas. Ekspedisi Portugis meninggalkan Eropa dan berlayar menyusuri
Afrika, menuju India dan akhirnya melepas jangkar di Malaka. Dari Malaka,
armada Portugal masuk ke Indonesia. Pada abad 15, bangsa Portugis mulai masuk
Pulau Jawa, dan dalam rangka memperkuat posisinya di dunia baru di Asia
Tenggara, Portugis mengadakan aliansi dan kerjasama dagang dengan kerajaan
Sunda. Pada akhirnya Portugis gagal menguasai Jawa karena perlawanan dari
Demak. Gelombang kedua kedatangan bangsa Eropa untuk mencari rempah-rempah adalah
Spanyol. Spayol masuk perairan Indonesia dan sampai di Maluku pada tahun 1521
dari jalur Filipina (Kartodirdjo, 1987).
Belanda adalah bangsa Eropa ketiga yang datang ke Indonesia. Jalur menuju
Indonesia ditemukan oleh Cornelis de Houtman. Pelayaran membuka jalan ke
Indonesia, terutama Banten, dalam upaya menguasai rempah-rempah di dunia timur
di pimpin oleh de Houtman dengan empat kapal ekspedisi, yaitu Amsterdam, Hollandia,
Mauritus dan Duyfken. Pengaruh Belanda mulai kuat sejek abad 16. Pada abad
17-18, peran dari Perusahaan Hindia Timur Belanda (Verenigde Oostindicche Compagnie VOC) sangat perperan dalam
penjajahan di Indonesia, terutama dalam pengaruh kuatnya mengendalikan perdagangan rempah-rempah. VOC memainkan
peran penting dalam monopoli perdagangan rempah-rempah di nusantara. Dalam
mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah, VOC tidak
segan-segan terlihat konflik dan perang besar dengan penguasa lokal dan
kerajaan-kerajaan di nusantara. Kerajaan Belanda mengambil alih peran VOC pada
tahun 1816 setelah perusahaan tersebut bangkrut karena banyak membiayai perang.
Untuk memperkuat monopoli dan peran perdagangan hasil bumi, pada tahun 1830
diperkenalkan system tanam paksa (cultuurstelsel),
dimana terjadi perluasan komoditi pertanian yang dipaksakan untuk ditanam.
Definisi
Rempah-Rempah
Terdapat banyak definisi tentang apa
itu rempah-rempah. Menurut KBBI, rempah-rempah merupakan zat yang digunakan
untuk memberi aroma dan rasa khusus pada makanan (KBBI, 2008: 1315). Biasanya
digunakan dalam jumlah kecil pada makanan sebagai pengawet atau perasa dalam
masakan yang biasa disebut bumbu. Bumbu adalah tanaman aromatik yang ditambah
pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera makan.
Menurut Sunanto (1993: 1) bahwa rempah-rempah
adalah bahan yang diperoleh dari tanaman tertentu yang digunakan untuk meningkatkan
rasa pada makanan atau minuman. Boga (2014: 13) menambahkan bahwa, bumbu
terdiri atas aneka jenis rempah yang bersasal dari bagian tanaman tertentu
seperti akar, kulit, batang, daun, bunga, buah, dan juga biji.
Contoh rempah-rempah yang dari biji tanaman antara
lain adalah biji adas, jinten dan ketumbar. Rempah-rempah berbahan baku rimpang
atau yang dikenal dikenal dengan nama lain yaitu temu-temuan atau empon-empon antara lain diperoleh dari tanaman
jahe, kunyit, lengkuas, temulawak, dan kapulaga. Daun adalah bagian tanaman
yang sering dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, terutama sebagai penguat cita
rasa dan aroma makanan. Daun-daun yang sering dipakai antara lain adalah daun
jeruk, daun salam, seledri, dan daun pandan (De Guzman dan Siemonsma, 1999).
Rempah-rempah dapat dikategorikan sebagai tanaman obat. Menurut Dennin
(2000), dari 75.000 jenis tanaman di dunia terdapat 20.000 jenis tanaman obat
dan 4.000 jenis tanaman yang sudah digunakan sebagai obat.
Berbagai jenis tumbuhan dapat dimanfaatkan manusia dalam bidang kesehatan
karena dapat dijadikan sebagai obat tradisional atau jamu-jamuan maupun obat
herbal terstandar dan dikembangkan sebagai obat sintetis (Sumarny, 2006)
Manfaat rempah-rempah selain untuk menambah cita
rasa, Turner (2011: xxi) mengungkapkan bahwa rempah juga digunakan untuk
berbagai tujuan seperti memanggil Tuhan, menyembuhkan atau mengusir wabah penyakit,
dan mengawetkan mayat serta untuk keperluan seksualitas.
Rempah-Rempah |
Jika berminat beli bibit rempah-rempah
klik Beli Bibit Rempah-Rempah
Sampai saat ini diperkirakan terdapat 400-500 rempah-rempah di dunia dengan
Asia Tenggara sebagai pusat
rempah-rempah dunia. Di Asia Tenggara terdapat setidaknya 275 spesies
rempah. Rempah-rempah penting dari Asia Tenggara adalah kapulaga Jawa, kayu
manis, cengkeh, jahe, pala, lada hitam dan lainnya. Beberapa spesies rempah
Indonesia adalah tanaman introduksi dari belahan dunia lain, meliputi antara
lain Eropa, Amerika, India dan Cina. Peran bangsa Eropa dalam introduksi
rempah-rempah asing ke wilayah Indonesia sangat penting. Rempah-rempah banyak ditanam
di sekitar rumah dan lahan-lahan budidaya, namun demikian banyak diantaranya
masih diambil dari habitat alamiahnya di hutan tropis.
Jenis
Rempah-Rempah
Menurut wikipedia yang termasuk jenis rempah-rempah yaitu Adas, Adas manis,
Adas sowa, Aframomum melegueta, Akar wangi, Andaliman, Asam gelugur, Asam jawa,
Asam kandis, Bawang putih, Brassica carinata, Brassica juncea, Bunga lawang, Cabe
jawa, Cengkih, Cichorium intybus, Cinnamomum cassia, Damar, Dupa, Galbanum, Garam
masala, Gondorukem, Honje hutan, Jahe, Jeruk nipis, Jeruk purut, Jintan, Jintan
hitam, Jintan putih, Kapulaga, Kapulaga jawa, Kapulaga seberang, Kapur barus, Kayu
putih, Kecombrang, Kemangi, Kembang sore, Kemenyan, Kemenyan arab, Kemenyan
jawa, Kemiri, Kemukus, Kenanga, Kencur, Ketumbar, Ketumbar Bolivia, Kopal, Kucai,
Kulit kayu manis, Kunyit, Lada, Lempuyang, Lengkuas, Lokio, Mawar, Moster, Mur,
Nilam, Pala, Palasan, Pandan wangi, Piper guineense, Piperaceae, Sahang, Salam
(tumbuhan), Salam koja, Secang, Selasih, Serai, Sesawi, Sesawi hitam, Sesawi
putih, Sumac, Temu hitam, Temu kunci, Temu putih, Temu rapet, Temu lawak, Vanilla,
Wijen.
Sumber obatrindu.com menyebutkan ada 14 Jenis Rempah-rempah Indonesia yang telah
Mendunia yaitu: Cengkeh, Pala, Lada, Andaliman, Kapulaga, Kayu Secang, Kayu Manis , Mesoyi, Kemukus, Pulosari, Kecombrang,
Daun Gedi, Bunga Talang, Bunga Lawang.
Potensi ekonomi
rempah dan herba
Rempah-rempah Asia telah terkenal di Eropa sejak masa Hellenisme. Sejarah perdagangan rempah-rempah
berkembang pesat sejak jamam Romawi. Buku-buku resep masakan kuno pada saat itu
(misalnya Apicius’ De re coquinaria)
menyebutkan adanya peran dari rempah-rempah daratan Asia, misalnya adalah lada
hitam, cengkeh dan kayu manis. Selain itu disebutkan adanya silphion (yang diduga berasal dari
Afrika utara). Penggunaan minyak zaitun sendiri secara konstan digunakan selama
5 abad di Eropa. Sampai saat ini, Eropa adalah pasar rempah dan herba potensial
dunia. Dengan konsumen mencapai 500 juta orang, kebutuhan rempah dan herba di
Eropah sangat tinggi. Statistik perdagangan Eropah mencatat bahwa meskipun
pertumbuhan perdagangan rempah dan herba terlihat stagnan, namun terlihat tren pertumbuhan
yang diakibatkan oleh gaya hidup dan kesadaran perilaku hidup sehat pada
masyarakat Eropa. Pada tahun 2014, total import rempah dan herba masuk Eropah
tercatat mencapai 533.000 ton, dengan nilai sebesar 1.9 Milyar. Volume import tumbuh
sebesar 3.8% per tahun antara tahun 2013-2014 dan nilai import meningkat
sejumlah 10% per tahun. Keadaan ini tentunya menjadi potensi bagi negara-negara
penghasil rempah dan herba dunia untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari
perdagangan rempah (CBI Market Intelejen, 2015).
Kebutuhan industri jamu terhadap bahan baku berupa simplisia kering
berkisar 8.000 ton kering per tahun (DITWASKES, 1998) yang berasal dan 152
spesies. Dari jumlah tersebut, temu temuan merupakan jenis yang paling banyak
dibutuhkan oleh industri jamu (37,87%), diikuti oleh Umbelifirae (9,65%), Myristaceae (8,7%) dan Piperaceae (5,8%) (SUDIARTO et
al., 1991). Potensi alam dan industri obat yang besar tersebut perlu
dimanfaatkan secara bijaksana dan berdaya guna, dengan melibatkan iptek dan
potensi masyarakat. Berbagai kemajuan teknologi memang telah dicapai dalam
pengembangan tanaman obat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
Beberapa jenis simplisia yang
mempunyai serapan besar adalah temulawak, jahe, lengkuas, cabe jamu, temu
hitam, kencur, adas, lempuyang gajah, pulasari, kedawung, kunyit dan lempuyang wangi.
Hal ini perlu dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan, baik jenis maupun
jumlahnya karena peningkatan ekspor ini akan menopang pembangunan di bidang
ekonomi. Kebijaksanaan dalam ekspor bahan obat ini akan ditingkatkan dalam
bentuk ekstrak, sediaan galenik lainnya atau hasil isolasinya, sehingga bahan
tersebut dapat disimpan lama. Peningkatan bentuk olahan tersebut memberi
peluang penyerapan tenaga kerja terdidik dan pelaksanaan ekspor dapat
disesuaikan agar situasi yang menguntungkan (BALITTRO, 1999).
Manfaat Rempah-Rempah
Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dan Gagas Ulung (2014: 97) menjelaskan bahwa
selain digunakan sebagai bumbu masak, khasiat
rempah-rempah dapat digunakan sebagai obat herbal. Pala misalnya, memiliki
khasiat sebagai obat masuk angin (meluruhkan kentut), obat kolera maupun obat
campak.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran manusia akan kesehatan dan peran
penting kesehatan berbasis tanaman, konsumsi makanan dan minuman berbasis rempah-rempah
saat ini mulai muncul dan menjadi hidangan dalam wisata kuliner antara lain
adalah bandrek hanjuang, bajigur hanjuang, sekoteng dan lainnya (Marliyati et
al., 2013).
Rempah-rempah dan herba digunakan secara luas dalam berbagai kehidupan
karena kandungan senyawa kimia dan bahan aktif yang dikandungnya. Tanaman
rempah dan herba menghasilkan akar, rimpang, batang, bunga, buah, biji yang
dapat dikomersialkan dalam bentuk kering maupun basah, seluruh bagian mentah
atau ekstraknya. Panen rempah-rempah dapat dilakukan atas dasar musim atau
tanpa mengenal musim. Panen dan pengambilan bagian dapat dilakukan dengan
mengambil seluruh bagian tanaman, atau bagian-bagian tertentu dari tanaman
tanpa mematikan tanaman tersebut.
Tanaman Zingiberaceae atau
disebut juga kelompok temu-temuan
secara umum digunakan sebagai bumbu dapur, pengawet makanan, pewarna makanan
alami, bahan masakan dan juga digunakan sebagai obat alternatif di beberapa
negara, khususnya di wilayah Asia (Rahman et al., 2013). Berdasarkan beberapa
penelitian tanaman Zingiberaceae
diketahui memiliki berbagai khasiat di antaranya yaitu sebagai antiinflamasi,
antitumor, antikanker, anti hiperglikemia, serta antilipidemik (Wohlmuth,
2008).
Contoh manfaat
rempah – rempah
1.
Laos / Lengkuas
Nama Latin: Alpinia galanga
Kegunaan: Digunakan sebagai bumbu masakan sayur lodeh, tumisan, sayur asam
rendang, di Thailand sebagai bumbu sup
2.
Kunyit
Nama Latin: Curcuma longa Linn. syn.
Kegunaan: sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga
kesehatan dan kecantikan.
3.
Kencur
Nama Latin: Kaempferia galanga L.
Kegunaan: sebagai khasiat menambah nafsu makan, Memperlancar
haid,menghilangkan Influenza pada bayi
4.
Kayu Manis
Nama latin: Cinnamomum verum
Kegunaan: sebagai bumbu masakan, sebagai Supplement untuk berbagai
penyakit, dengan dicampur Madu
5.
Jinten Hitam
Nama Latin:. Nigella sativa Linn
Kegunaan: Minyak dan herbanya diyakini bisa mengobati penyakit dengan
sistem pernapasan, saluran pencernaan, dan lever
6.
Serai
Nama latin: Andropogon nardus
Kegunaan: sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan,sebagai obat
nyamuk. Dll
7.
Kemiri
Nama Latin: Aleurites moluccana
Kegunaan: sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Minyak yang diekstrak
dari bijinya berguna dalam industri cat
8.
Daun Salam
Nama Latin: Syzygium polyanthum
Kegunaan: digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan dimanfaatkan
sebagai ubar (untuk mengawetkan) jala
9.
Kluwek
Nama Latin: Pangium edule
Kegunaan: dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna
hitam pada rawon, daging bumbu kluwek,
10.
Daun pandan
Nama Latin: Pandanus amaryllifolius
Kegunaan: sebagai pewangi makanan karena aroma yang dihasilkannya, sebagai
komponen hiasan penyajian makanan
11.Bawang Putih
Nama Latin: Allium sativum
Kegunaan: sebagai bumbu yang digunakan masakan Indonesia, sebagai
antibiotik alami di dalam tubuh manusia.
12.
Bawang Merah
Nama Latin: Allium ascalonicum
Kegunaan: sebagai penyedap masakan, mengandung zat pengatur tumbuh alami
berupa hormon auksin dan giberelin.
13.
Bawang Bombai
Nama Latin: Allium cepa
Kegunaan: sebagai penyedap masakan, menurunkan kolesterol dan meningkatkan
kolesterol baik , baik untuk Jantung
14.
Kapulaga Jawa
Nama Latin: Amomum compactum
Kegunaan: Bijinya juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk
menyembuhkan sakit perut, batuk dll.
15.
Merica
Nama Latin: Pipernigrum L
Kegunaan: Dapat digunakan sebagai bumbu,dapat menyembuhkan influenza,
kepala pusing, perut kembung dll.
16.
Adas
Nama Latin: Foeniculum vulgare Miller
Kegunaan: sebagai salah satu komponen minyak telon, sebagai bumbu dapur dan
obat tradisional seperti Sakit perut
(mulas), perut kembung, mual, muntah, ASI sedikit, Diare, sakit kuning
(jaundice), kurang nafsu makan, batuk, Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid
tidak tertur, rematik goat, Susah tidur (insomnia), buah pelir turun
(orchidoptosis), kolik, Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu
empedu, Pembengkakan saluran sperma (epididimis), Penimbunan cairan dalam kantung
buah zakar (hiodrokel testis), Keracunan tumbuhan obat atau jamur, meningkatkan
penglihatan.
17.
Adas Manis
Nama Latin: Pimpinella anisum L
Manfaat: antiparasit ringan, gangguan pencernaan, meredakan sakit gigi,
lice and kudis, aromaterapi, flu, pilek, menyembuhkan sulit tidur, menyegarkan
napas, menyembuhkan sengatan kalajengking
18.
Adas sowa
Nama Latin : Anethum graveolens L
mengobati sakit pada usus, batu ginjal, masuk angin, mengobati perut
kembung, gangguan tidur, dan sakit pada saluran pencernaan.
19.
Asam gelugur
Nama Latin : Garcinia atroviridis
Griffith et Anders
Manfaat: Menurunkan darah tinggi, merawat kencing manis, berat badan
berlebihan, tidak selera makan dan sakit jantung.
20.
Asam Jawa
Nama Latin: Tamarindus indica, Linn
Manfaat: Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili;
Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat
lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok
21.
Bangle
Nama Latin : Zingiber purpureum Roxb
Manfaat: Demam, Sakit kepala, Batuk, Perut nyeri, masuk angin, sembelit;
Sakit kuning, Cacingan, Reumatik, Ramuan jamu, kegemukan; Mengecilkan perut
setelah melahirkan;
22.
Bunga Lawang
Nama Latin : Illicium verum Hook.f
Manfaat: Mengatasi gangguan pencernaan, melancarkan air seni, nyeri sendi,
obat batuk, mual saat hamil, ati fluburung
23.
Cengkih
Nama Latin : Syzygium aromaticum,
syn. Eugenia aromaticum
Manfaat: Obat sakit gigi, bau mulut, mual, nyeri haid, batuk rejan, demam
akibat malaria, batuk, menghitamkan alis, kolera, menambah denyut jantung,
campak
24.
Jahe
Nama Latin : Zingiber officinale Rosc
Manfaat: Obat Reumatik/Encok, Impoten, Keracunan udang, Pegal, Batuk; Sakit
pinggang, Sakit Kepala, Mencret dan muntah-muntah;
25.
Jeruk Nipis
Nama Latin : Citrus aurantifolia
Manfaat: Obat Herbal Amandel, Malaria, Ambeien, Sesak Nafas, Influenza,
Batuk; Sakit panas, Sembelit, Terlambat haid, perut mules saat haid; Disentri,
Perut Mulas, Perut Mual, Lelah, Bau badan, Keriput wajah;
26.
Kecombrang/Honje
Manfaat: Obat Herbal Menghilangkan bau badan, membersihkan darah, dan
memperbanyak ASI
27.
Kemangi
Nama Latin : Ocimum basilicum
Manfaat: Obat Herbal Menyehatkan mata, bau mulut, batuk, pilek, keputihan,
antiradang, kesehatan jantung.
28.
Ketumbar
Nama Latin : Coriandrum sativum
Manfaat: Obat Herbal pelancar pencernaan, peluruh kentut, peluruh ASI,
penambah nafsu makan, meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang
lambung dan radang payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan
lemah syahwat.
29.
Lempuyang
Nama Latin : Zingiber zerumbet (L.)
Manfaat: Obat Herbal Kaki bengkak setelah melahirkan, ambeien, kolik karena
dingin, menambah nafsu makan, anemia, gatal-gatal, cacingan
30.
Salam
Nama Latin : Syzygium polyanthum
Manfaat: Obat Herbal Diare, Maag, Mabuk akibat alkohol, mengatasi asam urat,
stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare,
gatal-gatal, kencing manis
31.
Suji/Pudak
Nama Latin : Dracaena angustifolia
Manfaat: Obat Herbal leukemia
32.
Temu giring
Nama Latin : Curcuma heyneana
Manfaat: Obat Herbal cacing gelang (Ascaris)
33.
Temu hitam
Nama Latin : Curcuma aeruginosa Roxb.
Manfaat: Obat Herbal Penyakit kulit (kudis, ruam, borok, dsb.), Menambah
nafsu makan, obat mulas, masuk angin, pembersih darah setelah melahirkan
34.
Temu Kunci
Nama Latin : Boesenbergia pandurata
Roxb.S
Manfaat: Obat Herbal Sariawan, susah kencing, perut kembung, kurap, cacing
gelang
35.
Temu Lawak
Nama Latin : Curcuma xanthorrhiza
Roxb
Manfaat: Obat Herbal Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit
kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit,
Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat;
Manfaat tanaman temu-temuan bersifat multiguna dan biasa
digunakan sehari-hari oleh masyarakat luas. Di samping itu, obat-obatan
tradisional semakin diminati karena efek sampingnya relatif kecil (Januwati dan
Rosita 1996). Tanaman temu-temuan banyak dibutuhkan oleh industri obat-obatan
dan kecantikan di dalam di dalam negeri dalam bentuk simplisia (Sinar Tani
2001).
Manfaat empon
empon untuk hewan
Tanaman obat lainnya seperti mengkudu, sambiloto, lidah buaya, temu ireng,
bawang putih, meniran, daun sirih dan lain sebagainya juga telah digunakan
sebagai “feed supplement” atau “feed additive” dalam ransum ternak
unggas khususnya. Bahan-bahan tanaman obat tersebut dapat berupa sediaan dalam
bentuk tepung (simplisia) atau sediaan yang diminum (per-oral). Secara umum manfaat tanaman obat bagi manusia
maupun hewan adalah untuk peningkatan daya tahan tubuh (sebagai imunomodulator),
pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. (SOEDIYO, 1992).
Standar Mutu
Rempah -Rempah
Sumber: Handbook of Herbs and Spices. (2001) CRC Press Boca Raton Menurut
The American Spice Trade Association (ASTA) Parameter rempah – rempah yang
bermutu yaitu : kebersihan, kadar abu, jumlah atau konsentrasi volatile oil (V/O), kadar air, aktivitas
air, jumlah cemaran mikro organism, konsentrasi pestisida, konsentrasi
mikotoksin, bulk density/bulk index,
dan Ukuran parikel (mesh)
Manfaat Rempah-Rempah
Sumber: Youtube
Berminat Beli Bibit
Rempah-Rempah
Berikut Daftar Harga Kami
No.
|
Nama
|
Harga Per Bibit
|
1.
|
Laos / Lengkuas
|
Rp. 15.000
|
2.
|
Kunyit
|
Rp. 20.000
|
3.
|
Kencur
|
Rp. 14.000
|
4.
|
Kayu Manis
|
Rp. 35.000
|
5.
|
Jinten Hitam
|
Rp. 40.000
|
6.
|
Serai
|
Rp. 22.000
|
7.
|
Kemiri
|
Rp. 30.000
|
8.
|
Daun Salam
|
Rp. 38.000
|
9.
|
Kluwek
|
Rp. 42.000
|
10.
|
Daun pandan
|
Rp. 23.000
|
11.
|
Bawang Putih
|
Rp. 17.000
|
12.
|
Bawang Merah
|
Rp. 17.000
|
13.
|
Bawang Bombai
|
Rp. 18.000
|
14.
|
Kapulaga Jawa
|
Rp. 34.000
|
15.
|
Merica
|
Rp. 32.000
|
16.
|
Adas
|
Rp. 42.000
|
17.
|
Adas Manis
|
Rp. 42.000
|
18.
|
Adas sowa
|
Rp. 42.000
|
19.
|
Asam gelugur
|
Rp. 27.000
|
20.
|
Asam Jawa
|
Rp. 21.000
|
21.
|
Bangle
|
Rp. 32.000
|
22.
|
Bunga Lawang
|
Rp. 28.000
|
23.
|
Cengkih
|
Rp. 32.000
|
24.
|
Jahe
|
Rp. 23.000
|
25.
|
Jeruk Nipis
|
Rp. 28.000
|
26.
|
Kecombrang/Honje
|
Rp. 40.000
|
27.
|
Kemangi
|
Rp. 20.000
|
28.
|
Ketumbar
|
Rp. 33.000
|
29.
|
Lempuyang
|
Rp. 20.000
|
30.
|
Salam
|
Rp. 30.000
|
31.
|
Suji/Pudak
|
Rp. 28.000
|
32.
|
Temu giring
|
Rp. 22.000
|
33.
|
Temu hitam
|
Rp. 38.000
|
34.
|
Temu Kunci
|
Rp. 27.000
|
35.
|
Temu Lawak
|
Rp. 24.000
|
Format Pemesanan
SMS/WA/BBM dengan format rempah-rempah.org # Nama Lengkap# Alamat
Lengkap# Nomer HP Aktif# Jumlah yang dipesan# Keterangan lain jika ada. Kirim
Ke 085727812151.
Contoh:
rempah-rempah.org # Niti Suparlan# Jl. Menangeng
Rt.
01 Rw. 06 Kel. Kudu Kec. Genuk Kota Semarang 50116# 085727812151# 5 Bibit
Kecombrang#
Minta nomer rekening BCA ya. Kirim Ke 085727812151
Penting di Baca :
- Jadilah pembeli yang cerdas dan santun
- Jika belum tahu apa khasiat rempah-rempah dan harga bibit empon-empon, silahkan bisa dibaca dan dipahami artikel diatas.
- Harga belum termasuk ongkos kirim
- Harga Net dan tidak ada penawaran.
- Tidak setiap Anda Telfon atau sms kami balas, dikarenakan kami sudah menjelaskan secara detail dan agar transaksi lebih efektif dan efisien.
- Jika anda sudah mengirim sms/BBM/WA dengan format sesuai yang kita anjurkan, selanjutnya kami akan menginformasikan rincian biaya dan nomer rekening kami.
- Pengiriman kami lakukan setiap hari kecuali hari minggu dan hari libur. Transfer sebelum jam 11 siang, kami kirimkan hari itu juga, namun jika transfer diatas jam 11 siang, kami kirimkan hari berikutnya.
- Setelah pesanan kami kirimkan, selanjutnya kami akan kirimkan informasi nomer resinya.
- Jika dalam rentang waktu 7-10 sejak pengiriman barang dan barang belum sampai ke tangan Anda, Segeralah hubungi kami. Dan kami akan memberikan garansi jika barang tidak sampai.
Hormat kami,
Muhammad Solihin M.
Pd
Maaf, kami belum melayani pengiriman ke luar Negeri.
Area wilayah pengiriman kami yaitu:
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon : Banda Aceh, Aceh
Barat, Aceh Barat Daya, Pidie Jaya, Simeulue, Langsa, Lhokseumawe, Sabang,
Subulussalam, Bener Meriah, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil,
Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo
Lues, Nagan Raya, Pidie.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sumatera Utara
: Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Deli Serdang, Humbang
Hasundutan, Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Langkat,
Mandailing Natal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Padang Lawas,
Padang Lawas Utara, Toba Samosir, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padangsidempuan,
Pematangsiantar, Sibolga, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Tapanuli Selatan,
Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Asahan, Batubara, Dairi.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Bengkulu : Mukomuko,
Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Lebong,
Rejang Lebong, Bengkulu, Seluma.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Jambi : Muaro Jambi,
Merangin, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Sungai
Penuh, Tebo, Batanghari, Bungo, Kerinci.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Riau : Rokan Hulu, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis,
Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan
Hilir, Dumai, Pekanbaru.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sumatera Selatan
: Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Banyuasin,
Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Ilir, Ogan
Komering Ulu Timur, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Lampung : Way Kanan, Bandar Lampung, Lampung Barat, Lampung
Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pesawaran,
Pringsewu, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Metro, Tanggamus.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sumatera Barat : Kepulauan
Mentawai, Agam, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman
Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Pariaman, Payakumbuh,
Sawahlunto, Solok, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang, Padangpanjang.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Kepulauan Bangka Belitung : Belitung, Belitung
Timur, Pangkal Pinang, Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Kepulauan Riau : Batam, Tanjung
Pinang,Bintan, Karimun, Kepulauan Anambas, Lingga, Natuna.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Banten : Serang, Lebak, Pandeglang, Tangerang, Tangerang,
Serang, Cilegon, Tangerang Selatan.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Jawa Barat : Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut,
Indramayu, Karawang, Bandung, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Banjar,
Bekasi, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Bogor,
Cimahi.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di DKI Jakarta : Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta Barat,
Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Jawa Tengah : Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo,
Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Banjarnegara,
Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara,
Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Magelang, Pekalongan, Salatiga,
Semarang, Surakarta, Tegal, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman,
Yogyakarta, Magelang, Pati, Wonogiri, Wonosobo.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Jawa Timur : Bondowoso, Gresik, Jember, Bangkalan, Banyuwangi,
Blitar, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Batu,
Blitar, Bojonegoro, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan,
Malang, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Kediri,
Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Surabaya, Ngawi, Pacitan,
Pamekasan.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Bali : Tabanan, Denpasar, Badung, Bangli, Buleleng,
Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Nusa Tenggara Barat (NTB) : Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Mataram, Bima, Dompu,
Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Nusa Tenggara Timur (NTT) : Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai
Timur, Ngada, Nagekeo, Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Rote Ndao, Sabu
Raijua, Sikka, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Timor
Tengah Selatan, Kupang, Timor Tengah Utara.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Kalimantan Barat : Kayong Utara,
Ketapang, Bengkayang, Kapuas Hulu, Kubu Raya, Landak, Melawi, Pontianak,
Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Singkawang Pontianak.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Kalimantan Selatan : Banjar,
Barito Kuala, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai
Utara, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Banjarmasin,
Banjarbaru.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Kalimantan Tengah : Murung Raya,
Pulang Pisau, Sukamara, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Gunung Mas,
Kapuas, Katingan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Palangka
Raya, Seruyan.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Kalimantan Timur : Kutai Timur,
Malinau, Berau, Bulungan, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Nunukan, Paser, Tana
Tidung, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan, Penajam Paser Utara.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Gorontalo : Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo, Bone
Bolango, Pohuwato.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sulawesi Selatan : Makassar,
Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar,
Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sinjai,
Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo, Parepare, Sidenreng
Rappang.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sulawesi Tenggara : Wakatobi,
Bau-Bau, Kendari, Bombana, Buton, Buton Utara, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe,
Konawe Selatan, Konawe Utara, Muna.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sulawesi Tengah : Donggala,
Banggai, Banggai Kepulauan, Buol, Morowali, Tojo Una-Una, Toli-Toli, Sigi,
Palu, Parigi Moutong, Poso.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sulawesi Utara : Minahasa,
Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, Bolaang
Mongondow Selatan, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Talaud, Manado,
Tomohon, Bitung, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Kepulauan
Sangihe, Kotamobagu.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Sulawesi Barat : Polewali Mandar,
Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Maluku : Kepulauan Aru, Buru, Buru Selatan, Maluku Barat
Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Seram Bagian
Barat, Seram Bagian Timur, Tual, Ambon.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Maluku Utara : Kepulauan Sula, Halmahera Barat, Halmahera Tengah,
Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Ternate,
Tidore.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Papua : Tolikara, Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Deiyai,
Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, Keerom, Kepulauan Yapen, Nduga,
Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Sarmi, Supiori, Waropen, Lanny
Jaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mappi, Mimika, Nabire, Yahukimo,
Yalimo, Jayapura, Merauke.
Wilayah
Pengiriman Bibit Rempah-Rempah
atau Bibit Empon-empon di Papua Barat : Manokwari, Fakfak, Kaimana, Maybrat, Raja Ampat,
Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Wondama, Sorong, Teluk Bintuni.